Jumat, 20 Juli 2012


~*JAM PIKET ORGAN TUBUH*~

Assalamu'alaikum warohmatullaahi wabarokatuh

Perhatian Islam terhadap kesehatan individu sungguhlah besar, sebagaimana sabda Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam :

"Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak dan kedua matamu juga mempunyai hak yang harus dipenuhi." (HR.Bukhari & Muslim)

"Berobatlah kalian, sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan obatnya." (HR.Bukhari & Ibnu Majah)

** LAMBUNG

JAM 07.00-09.00 : jam piket organ lambung sedang kuat, sebaiknya makan/sarapan pagi untuk proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari. Minum jus sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut masih kosong sehingga zat yg berguna segera terserap tubuh.

** LIMPA

Jam 09.00 -11.00 : jam piket organ limpa kuat, dalam mentransportasi cairan nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam2 ini mengantuk, berarti fungsi limpa lemah. Kurangi konsumsi gula, lemak, minyak dan protein hewani.

** JANTUNG

Jam 11.00 -13.00 : jam piket organ jantung kuat, harus istrhat, hindari panas dan olah fisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita gangguan pembuluh darah.

** HATI

Jam 13.00 -15.00 : Jam piket organ hati lemah, bila orang tidur, darah merah berkumpul dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi sel2 hati. Apabila fungsi hati kuat maka tubuh kuat untuk menangkal semua penyakit.

** PARU-PARU

Jam 15.00 -17.00 : jam piket organ paru2 lemah, diperlukan istrhat, tidur untuk proses pembuangan racun dam proses pembentukan energi paru2.

** GINJAL

Jam 17.00 - 19.00 : jam piket organ ginjal kuat, sebaiknya digunakan untuk brlajar karena terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.

** LAMBUNG

Jam 19.00 - 21.00 : jam piket organ lambung lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yg sulit dicerna atau lama dicerna atau lebih baik berhenti makan.

** LIMPA

Jam 21.00 - 23.00 : jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel limpa. Sebaiknya istrhat sambil mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk meningkatkan imunitas.

** JANTUNG

Jam 23.00 - 01.00 : jam piket organ jantung lemah. Sebaiknya sudah beristirahat tidur, apabila masih terus bekerja atau begadang dapat melemahkan fungsi jantung.

** HATI

Jam 01.00 -03.00 : jam piket organ hati kuat. Terjadi proses pembuangan racun/limbah hasil metabolisme tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata. Apabila ada luka dalam akan terasa nyeri.

** PARU-PARU

Jam 03.00 - 05.00 : jam piket organ paru2 kuat, terjadi proses pembuangan racun/limbah pada organ paru2, apabila terjadi batuk, bersin2 dan berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru2.
Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi paru yang sehat dan kuat.

** USUS BESAR

Jam 05.00 - 07.00 : jam piket organ usus besar kuat, sebaiknya biasakan BAB secara teratur.

Sahabat.....

Sayangilah tubuh kita dan perhatikan jam2 yg tersebut diatas....
Kegiatan kita harus bisa menyesuaikan dengan jam piket organ tubuh.

Jangan dipaksakan!!!!


Senin, 04 Juli 2011

♥♥ Ya Allah....Izinkanlah Hamba Menikahinya ♥♥

Ya Allah......
Bila hamba bertemu dengan seseorang
dan hamba jatuh cinta
Izinkanlah hamba menjadi yang terbaik baginya
dan dia yang terbaik bagi hamba

Ya Allah......
Bila Hamba menjadi pasangan seseorang
Izinkanlah diri hamba menjadi pelindung baginya
izinkanlah wajah hamba menjadi kesenangan baginya
izinkanlah mata hamba menjadi keteduhan baginya
izinkanlah pundak hamba menjadi tempat melepas keresahan baginya
izinkanlah setiap perkataan hamba menjadi kesejukan baginya

Ya Allah......
Izinkanlah setiap pelukan menjadi jalan untuk lebih mendekat kepadaMu
izinkanlah setiap sentuhan menjadi perekat cinta kepadaMu
izinkanlah setiap pertemuan menjadikan kami bersyukur kepadaMu

Ya Allah......
izinkanlah hati yang sangat halus ini tidak pernah merasa tersakiti
izinlanlah hati yang rentan ini tidak pernah merasa terkhianati

Ya Allah......
jiwa kami ada dalam genggamanMu

maka izinkanlah jiwa kami selalu bertaut dalam cintaMu

Ya Allah......
permintaan terakhirku, semoga kami berdua selalu berada dalam perlindunganMu

Amin


Sumber : Arif Ashadi Rindu Ibu

Kamis, 30 Juni 2011

♥ " Inilah Amalan di Hari Jumat yang Bikin Semangat "♥

(¯`v´¯)♫•*♥*•.¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸.•*♥*•♫
`•.¸.•`

♥ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ♥

Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in...Amma Ba'du .

Pada hari Jumat yang berkah ini kita akan menggali amalan-amalan apa sajakah yang bisa kita lakukan di hari Jumat.

Hari Jumat adalah hari yang mulia, dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia memuliakannya. Keutamaan yang besar tersebut menuntut umat Islam untuk mempelajari petunjuk Rasulullah dan sahabatnya, bagaimana seharusnya msenyambut hari tersebut agar amal kita tidak sia-sia dan mendapatkan pahala dari Allah ta’ala.

Sangat disayangkan, pada hari Jumat biasanya di masyarakat kita beredar
amalan-amalan yang bukan sunnah, dan justru akhirnya menutup keberadaan amalan sunnah di hari Jumat tersebut.

Berikut ini beberapa adab yang harus diperhatikan bagi setiap muslim yang
ingin menghidupkan syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat.
Mari kita simak secara ringan dan sederhana sebagai berikut :

Pertama : Mandi, Memakai wangi-wangian dan Pakaian yang Terbaik :

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
"Siapa yang mandi pada hari jum'at dan memakai pakaian terbaik yang dimiliki, memakai harum-haruman jika ada, kemudian pergi jum'at dan di sana tidak melangkahi bahu manusia lalu ia mengerjakan sholat sunnah, kemudia ketika imam datang ia diam sampai selesai sholat jum'at maka perbuatannya itu akan menghapuskan dosanya antara jum'at itu dan jum'at sebelumnya."
(HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim).

Jumat adalah hari raya setiap muslim karena itu sangat wajar jika menyiapkan penampilan dan fisik untuk menyambut dan menghias kemuliannya. Adalah Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam : yang mempraktekkan sendiri bagaimana beliau mempunyai pakaian khusus spesial di hari Jumat, dan memerintahkan para sahabat untuk juga melakukannya. Tentang mandi dan wangi-wangian, selain sebagai syiar hari raya, juga untuk menambah kekhusyukan dalam melakukan rangkaian ibadah sholat Jumat. Kita akan bisa membedakan dengan mudah, mana yang datang ke masjid dengan penuh kegembiraan dan persiapan, dan mana yang datang dengan setumpuk kelelahan.

Kedua : Memotong Kuku dan Mencukur Kumis

"Adalah Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
"Memotong kuku dan mencukur kumis pada hari jum'at sebelum beliau pergi sholat jum'at. (HR. Al-Baihaqi dan At-Thabrani).

Sebagai tambahan kesempurnaan dalam menyambut hari raya pekanan Jumat yang mulia, hendaknya juga kita membersihkan diri kita, dan menjalankan sunnah fitrah : diantaranya adalah memotong kuku dan mencukur kumis, khususnya sebelum pergi sholat Jumat, sebagaimana disebutkan dalam riwayat di atas.

Ketiga : Membaca Surat Al-Kahfi :
Di masyarakat kita hari Jumat terkadang identik dengan pembacaan yasin.
Hal ini sudah berlangsung sejak lama dan diyakini sebagai salah satu amalan utama di hari Jumat. Sesungguhnya riwayat pembacaan surat tertentu di hari atau malam Jumat memang beragam, namun salah satu yang paling kuat justru tidak menyebutkan surat Yasin, namun surat Al Kahfi, sebagaimana riwayat dari Abu saied bahwa "

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
“Barangsiapa membaca surat al-kahfi pada hari jum’at, maka cahaya akan menyinarinya diantara dua jum’at”. (H.R al-Hakim hadits shahih).

Semoga Allah memudahkan kita menghidupkan sunnah Rasul-Nya.

Keempat : Memperbanyak Sholawat Atas Nabi
Bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam :
yang paling sederhana adalah mengucapkan doa dan mengingatnya dalam lisan dan ucapan kita. Inilah doa sholawat yang memiliki keutamaan tersendiri, khususnya pada hari Jumat.

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
“ Maka perbanyaklah (sholawat) kepadaku pada hari (jum’at) ini,
sesungguhnya sholawat kalian akan ditampakkan kepadaku”
(H.R Abu Daud no.1047 hadits shahih).

Kelima : Bersegera Menuju Masjid.
Sebuah hadits yang sering kita kenang saat kecil tentang keutamaan mereka
yang bersegera menuju masjid untuk menjalankan ibadah sholat Jumat,

Dari Abu hurairoh berkata:
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
“Pada hari jum’at disetiap pintu mesjid ada beberapa malaikat yang mencatat
satu persatu orang yang hadir sholat jum’at sesuai dengan kualitas kedudukannya, Apabila imam datang/ naik mimbar maka para malaikat itu menutup lembaran catatan tersebut lalu meraka bersiap-siap mendengarkan khutbah, perumpamaan orang yang datang lebih awal seperti orang yang berqurban seekor unta gemuk, orang yang datang berikutnya seperti orang yang berqurban sapi, dan orang datang berikutnya seperti orang yang berqurban kambing, dan orang yang
datang berikutnya seperti orang yang bersedeqah ayam, dan orang yang
datang berikutnya (kelompok akhir) seperti orang yang bersedekah sebutir telur.” (H.R Bukhori no:929 Muslim no:850)

Maka di dalamnya ada anjuran dan keutamaan datang lebih awal,
agar bisa mengkondisikan hati dan ruhiyah dalam menerima nasihat dan pelaksanaan ibadah sholat Jumat.

Keenam : Sholat Sunnah Ketika Menunggu Imam atau Khatib
( sebelum Khotib naik mimbar )

Abu Huroiroh radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda : “Barang siapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai jum’at ini sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)

Ketujuh. Sholat Sunnah Setelah Sholat Jumat

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
“Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah empat rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)

Inilah kumpulan amal di hari Jumat yang bikin semangat.
Mungkin masih ada riwayat lain yang juga menyebutkan amalan lainnya,
seperti bersedekah di hari Jumat, bahkan juga 'membahagiakan' istri di hari Jumat. Semuanya mempunyai keutamaan tersendiri sebagaimana ditemukan dalam banyak Riwayat...

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥ NOTE ♥::♥::♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫

" Sholatnya Wanita Pada Hari Jum’at "

Shalat Jum’at tidak diwajibkan bagi kaum wanita, akan tetapi jika seorang
wanita melaksanakan shalat Jum’at bersama imam shalat Jum’at maka shalatnya sah, namun jika ia melaksanakan shalat seorang diri di rumah maka ia harus melaksanakan shalat Zhuhur sebanyak empat rakaat, shalat Zhuhur itu dilaksanakan setelah masuknya waktu shalat atau setelah matahari condong ke barat, dan tidak boleh bagi seorang wanita untuk melaksanakan shalat Jum’at seorang diri.[Fatawa Al-Lajnah Ad-Da'imah Lil Ifta VII/212, fatwa nomor 4148]

Semoga kita mampu mengoptimalkan hari Jumat ini dengan penuh semangat...

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥ hamba ﷲ♥::♥::♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

(¯`v´¯) ♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥ (¯`v´¯)
`•.¸.•`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'`v´'`)`•.¸.•`
...♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..
*´¨`*•.¸¸.• JUM'AT MUBARROK •.¸¸.•*´¨`*•.

sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=194296813953643&set=a.192499840800007.45164.189369451113046&type=1&theater

Ukhti Izinkan Aku Mengkhitbahmu


السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
♥♫♥¸Ukhti...
Kami hanya seorang lelaki biasa yang ingin mencoba menjadi luar biasa dengan menjaga pandangan hanya untuk wanita yang akan menemani perjuangan kami. Meski kadang mata ini tak mampu untuk menahan karena syaitan yang terus mengganggu kami, maka kami ingin segera menghilangkan syaitan ini dari mata kami. Maka Ukhti, izinkan kami mengkhitbahmu.

♥♫♥¸Ukhti...
Kami memang bukanlah seorang lelaki sejati bak seorang Ali R.A, tapi kami berusaha untuk memegang janji seperti Ali R.A, kami akan komitmenkan cinta kami selepas menikahimu. Maka izinkanku mengkhitbahmu.

♥♫♥¸Ukhti...
Kami begitu terpesona dengan keindahanmu. Maka kami akan begitu bangga bila kami ikut menjaga kehormatanmu bila kau mau menjaga kehormatanmu. Tak kau buka auratmu selain pada mahrammu, kau kibarkan jilbabmu, menandakan kau tulus menjaga kehormatanmu. Maka ukhti, izinkanku mengkhitbahmu.

♥♫♥¸Ukhti...
Kami ingin menjaga kesucianmu sebagai seorang muslimah. Kami tidak redha bila hawa nafsu akan hadir di antara kita yang membawa kita pada ujung maksiat. Dari khalwat bahkan jangan sampai terbuai zina. Naudzubillah... Maka ukhti, izinkanku mengkhitbahmu.

♥♫♥¸Ukhti...
Kami ingin membentengi diri kami dari kemaksiatan. Hingga tak ada masa lagi kami memikirkan maksiat bila kau ada untuk menjaga diri kami dari setiap langkah kami menuju ladang kehinaan. Maka ukhti, izinkanku mengkhitbahmu.

♥♫♥¸Ukhti...
Kami ingin menanam benih perhiasan dunia padamu. Karena kami yakin, pasangan kami adalah isteri yang solehah. Tentu kau pun tahu, perhiasan terindah di dunia ini adalah wanita sholehah, yang akan membuat kami serasa dan tenteram. Maka ukhti, izinkan ku mengkhitbahmu.

Izinkan kami ya ukhti untuk mengkhitbahmu,agar setelah itu kita boleh menjalankan Sunnah Rasulullah Alaihi Wasallam iaitu MENIKAH.

Tak ada lagi daya upaya kami untuk berusaha menjaga setiap langkah ibadah kami, supaya engkau mau berjuang bersama-sama kami.

Maka bukalah sayapmu, jangan kau tutup kesempatan kami dengan alasan-alasan yang tak mampu kami terima. Kami ingin membentengi diri dan tentu membentengi dirimu dari perangkap syaitan.

♥♫♥Ukhti...
Izinkanku mengkhitbahmu,
lalu kita siarkan sunnah Rasul, sampai menuju Jannah-Nya.
*
*•*´¨`*•.**.•*´¨`*•. ♥♥~****~♥♥ .•*´¨`*•.**.•*´¨`*•**
(¯`v´¯)
♥♥♥
`·.¸.·´
♥♥.........¸.·´
Semoga bermanfaat...
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫
Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=156190217785603&set=a.152292571508701.39738.138509376220354&type=1&ref=nf

Minggu, 17 April 2011

keutamaan menghidupkan sunnah Rosulullah SAW

Dari ‘Amr bin ‘Auf bin Zaid al-Muzani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
Dari ‘Amr bin ‘Auf bin Zaid al-Muzani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun“..

Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan besar bagi orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, terlebih lagi sunnah yang telah ditinggalkan kebanyakan orang.

Oleh karena itu, Imam Ibnu Majah mencantumkan hadits ini dalam kitab “Sunan Ibnu Majah” pada Bab: “(Keutamaan) orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia)”..

Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari berkata, “Orang muslim yang paling utama adalah orang yang menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia), maka bersabarlah wahai para pencinta sunnah (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam), karena sesungguhnya kalian adalah orang yang paling sedikit jumlahnya (di kalangan manusia)”..

Faidah-faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:

- Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah segala sesuatu yang bersumber dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik ucapan, perbuatan maupun penetapan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang ditujukan sebagai syariat bagi umat Islam..

- Arti “menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam” adalah memahami petunjuk Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengamalkan dan menyebarkannya di kalangan manusia, serta menganjurkan orang lain untuk mengikutinya dan melarang dari menyelisihinya..

- Orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mendapatkan dua keutamaan (pahala) sekaligus, yaitu keutamaan mengamalkan sunnah itu sendiri dan keutamaan menghidupkannya di tengah-tengah manusia yang telah melupakannya..

Syaikh Muhammad bih Shaleh al-’Utsaimin -rahimahullah- berkata, “Sesungguhnya sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika semakin dilupakan, maka (keutamaan) mengamalkannya pun semakin kuat (besar), karena (orang yang mengamalkannya) akan mendapatkan keutamaan mengamalkan (sunnah itu sendiri) dan (keutamaan) menyebarkan (menghidupkan) sunnah di kalangan manusia”..

- Allah Ta’ala memuji semua perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menamakannya sebagai “teladan yang baik“, dalam firman-Nya,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS al-Ahzaab:21).

Ini menunjukkan bahwa orang yang meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti dia telah menempuh ash-shirathal mustaqim (jalan yang lurus) yang akan membawanya mendapatkan kemuliaan dan rahmat Allah Ta’ala.

- Ayat ini juga mengisyaratkan satu faidah yang penting untuk direnungkan, yaitu keterikatan antara meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kesempurnaan iman kepada Allah dan hari akhir, yang ini berarti bahwa semangat dan kesungguhan seorang muslim untuk meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan pertanda kesempurnaan imannya.

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di ketika menjelaskan makna ayat di atas, beliau berkata, “Teladan yang baik (pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) ini, yang akan mendapatkan taufik (dari Allah Ta’ala) untuk mengikutinya hanyalah orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan) di hari akhir. Karena (kesempurnaan) iman, ketakutan pada Allah, serta pengharapan balasan kebaikan dan ketakutan akan siksaan Allah, inilah yang memotivasi seseorang untuk meneladani (sunnah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam“.

Penulis: Ustadz Abdullah Taslim, MA

Artikel www.muslim.or.id

Minggu, 06 Maret 2011

Dalam Mimpi Anda Berlari, Apa Maknanya

Apakah Anda pernah bermimpi sedang melakukan jenis olahraga tertentu dengan semangat? Dari mimpi tersebut bisa jadi terdapat simbol tertentu yang  bisa menggambarkan kondisi psikologis Anda.

Sebuah situs penafsir mimpi, DreamMoods.com, memuat daftar arti dibalik mimpi berolahraga. Tidak ada salahnya untuk melihat daftar berikut, untuk mengetahui arti dibalik mimpi Anda.

1. Lompat

Saat bermimpi melompat, menandakan kalau Anda membutuhkan keseimbangan yang lebih besar dalam hidup. Cobalah untuk konsisten saat mengejar tujuan Anda.

2. Sit Up

Bermimpi sit up menandakan kalau Anda harus lebih mencurahkan perhatian terhadap sesuatu hal. Bisa hubungan pribadi, karir atau target masa depan. Selain itu, mimpi sit up juga mengindikasikan kalau Anda perlu meningkatkan kepercayaan diri dan menunjukan kewibawaan.

3. Angkat beban

Mimpi mengangakat beban adalah sebuah metafora sederhana. Anda ingin sedikit bersantai dan melenturkan otot. Mimpi ini juga menggambarkan kalau Anda ingin orang lain tahu bahwa Anda adalah pribadi yang bertanggung jawab.

4. Lari

Jika Anda bermimpi sedang berjogging, menunjukkan kalau sebenarnya Anda tidak mencari perubahan. Tapi jika dalam mimpi itu Anda berada dalam sebuah perlombaan lari, dapat melambangkan bahwa Anda sedang membandingkan diri dengan orang lain. Anda bisa memperlambat diri atau bisa juga harus lebih bersemangat lagi untuk mencapai sukses.

5. Berenang

Air merupakan simbol banyak hal dan sering terkait dengan kondisi emosi dan pikiran bawah sadar. Jika bermimpi sedang berenang, bisa jadi Anda sedang mencari dukungan emosional. Mimpi ini adalah mimpi yang sering terjadi pada orang-orang yang sedang melakukan terapi. Jika bermimpi berada di bawah air sambil berenang, menunjukkan bahwa Anda benar-benar tenggelam dalam perasaan sendiri.

6. Pushup

Arti dari mimpi pushup cukup sederhana tetapi memiliki makna mendalam. Mimpi ini menandakan kalau Anda harus lebih tegas dan harus lebih sering mengambil inisiatif.


 

Sumber:


 


Mutia Nugraheni, VIVAnews -

Jumat, 18 Februari 2011

Keutamaan Menghidupkan Sunah Rosulullah SAW

Dari 'Amr bin 'Auf bin Zaid al-Muzani radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
Dari 'Amr bin 'Auf bin Zaid al-Muzani radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun"..

Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan besar bagi orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, terlebih lagi sunnah yang telah ditinggalkan kebanyakan orang.

Oleh karena itu, Imam Ibnu Majah mencantumkan hadits ini dalam kitab "Sunan Ibnu Majah" pada Bab: "(Keutamaan) orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia)"..

Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari berkata, "Orang muslim yang paling utama adalah orang yang menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia), maka bersabarlah wahai para pencinta sunnah (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam), karena sesungguhnya kalian adalah orang yang paling sedikit jumlahnya (di kalangan manusia)"..

Faidah-faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:

- Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah segala sesuatu yang bersumber dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, baik ucapan, perbuatan maupun penetapan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, yang ditujukan sebagai syariat bagi umat Islam..

- Arti "menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam" adalah memahami petunjuk Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, mengamalkan dan menyebarkannya di kalangan manusia, serta menganjurkan orang lain untuk mengikutinya dan melarang dari menyelisihinya..

- Orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam akan mendapatkan dua keutamaan (pahala) sekaligus, yaitu keutamaan mengamalkan sunnah itu sendiri dan keutamaan menghidupkannya di tengah-tengah manusia yang telah melupakannya..

Syaikh Muhammad bih Shaleh al-'Utsaimin -rahimahullah- berkata, "Sesungguhnya sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika semakin dilupakan, maka (keutamaan) mengamalkannya pun semakin kuat (besar), karena (orang yang mengamalkannya) akan mendapatkan keutamaan mengamalkan (sunnah itu sendiri) dan (keutamaan) menyebarkan (menghidupkan) sunnah di kalangan manusia"..

- Allah Ta'ala memuji semua perbuatan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menamakannya sebagai "teladan yang baik", dalam firman-Nya,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (QS al-Ahzaab:21).

Ini menunjukkan bahwa orang yang meneladani sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berarti dia telah menempuh ash-shirathal mustaqim (jalan yang lurus) yang akan membawanya mendapatkan kemuliaan dan rahmat Allah Ta'ala.

- Ayat ini juga mengisyaratkan satu faidah yang penting untuk direnungkan, yaitu keterikatan antara meneladani sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan kesempurnaan iman kepada Allah dan hari akhir, yang ini berarti bahwa semangat dan kesungguhan seorang muslim untuk meneladani sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan pertanda kesempurnaan imannya.

Syaikh Abdurrahman as-Sa'di ketika menjelaskan makna ayat di atas, beliau berkata, "Teladan yang baik (pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) ini, yang akan mendapatkan taufik (dari Allah Ta'ala) untuk mengikutinya hanyalah orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan) di hari akhir. Karena (kesempurnaan) iman, ketakutan pada Allah, serta pengharapan balasan kebaikan dan ketakutan akan siksaan Allah, inilah yang memotivasi seseorang untuk meneladani (sunnah) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam".

Penulis: Ustadz Abdullah Taslim, MA

Artikel www.muslim.or.id